SELAMAT DATANG

Terima Kasih dan Selamat Datang di Bung Joss.

Ini adalah media pembelajar. Anda bisa belajar dan sekaligus anda juga bisa mengajar.

Itulah esensi sebuah semangat berbagi yang coba saya kembangkan di blog ini.

Akhirnya, semoga blog ini berarti bagi anda dan saya. Terima kasih.

Salam Joss....

17 Desember, 2010

PEMANFAATAN BAWAH SADAR UNTUK PUBLIC SPEAKING


Berikut ini catatan saya menjawab pertanyaan ‘apa yang harus saya lakukan ‘ dari seorang Ibu yang memiliki jabatan disebuah instansi pemerintahan tetapi dia mengalami ‘kesulitan’ berbicara didepan umum. Catatan ini diadaptasi dari buku Dr. Muruga, seorang pakar Reprogramming Sub Conscious Mind.

08 Desember, 2010

MEMINIMALISIR AGRESIFITAS DENGAN DENGAN PERUBAHAN TATA RUANG KERJA


“Ketika hidup tak lagi dihargai, jadilah pembela kehidupan. Ketika hidup tak lagi dimaknai, jadilah pembudaya kehidupan. Masih adakah keberanian untuk membela dan membudayakan hidup yang sudah rusak-rusakan ini ? Tanyalah pada hati nurani, yang menjadi dering pengingat kehidupan” (Anicetus Windarto).

Sepenggal puisi Anicetus Windarto diatas, bukannya tanpa alasan ketika saya letakkan pada tempat pertama dari tulisan ini. Betapa tidak, dewasa ini hidup dan kehidupan segenap makhluk termasuk alam semesta sudah terancam eksistensinya, ditandai dengan semakin akrabnya kita dengan segala hal yang berbau agresi, apakah itu lewat tontonan mata telanjang secara langsung, maupun sajian televisi. Apakah lewat berita di media cetak, ataukah propaganda advertising. Apakah itu dilakukan secara personal, maupun yang dilakukan secara struktural oleh oleh tiga poros kehidupan, yaitu poros masyarakat warga, poros pasar maupun poros negara. 

02 Desember, 2010

DEFENITION OF HYPNOSIS FROM DIVISION 30 AMERICAN PSYCHOLOGICAL ASSOCIATION (APA)

Hypnosis typically involves an introduction to the procedure during which the subject is told that suggestions for imaginative experiences will be presented. The hypnotic induction is an extended initial suggestion for using one’s imagination, and may contain further elaborations of the introduction. A hypnotic procedure is used to encourage and evaluate responses to suggestions. When using hypnosis, one person (the subject) is guided by another (the hypnotist) to respond to suggestions for changes in subjective experience, alterations in perception, sensation, emotion, thought or behavior. Persons can also learn self-hypnosis, which is the act of administering hypnotic procedures on one’s own. If the subject responds to hypnotic suggestions, it is generally inferred that hypnosis has been induced. Many believe that hypnotic responses and experiences are characteristic of a hypnotic state. While some think that it is not necessary to use the word “hypnosis” as part of the hypnotic induction, others view it as essential. 

30 November, 2010

SELAYANG PANDANG KELOMPOK DAN DINAMIKA KELOMPOK



 
Tentang Kelompok
Sekarang saya akan menguraikan beberapa hal tentang kelompok. Tetapi ijinkan saya terlebih dahulu sedikit berbagi kesan saya tentang kota Medan, kota dimana saat ini saya berdomisili bersama istri dan anak-anak tercinta. Kesan saya yang membekas sejak pertama kali menjejakkan kaki di kota Medan sampai menetap hingga sekarang dan bahkan menikah dengan orang Medan dari suku Batak, kota ini kaya dengan kelompok/komunitas/organisasi. Segala macam organisasi dengan berbagai latar belakang dan tujuan, bisa anda temukan dikota ini. Mulai dari sekedar “STM” (Serikat Tolong Menolong), sebagai wadah kerjasama sosial antar warga yang tinggal berdekatan dalam acara-acara kemalangan dan perkawinan sampai dengan “Punguan (kumpulan) Marga” dengan skop nasional. Mulai dari organisasi yang berbasiskan cinta kasih sampai dengan organisasi yang akrab dengan kekerasan. Mulai dari “Persatuan Abang Becak Sumatera Utara” sampai dengan kumpulan profesi intelektual tertentu. 

21 November, 2010

MENGUNGKAP BAHASA TUBUH

Keterangan :
VC        = visual constructur
AC        = audio constructur
KC        = kinesthetic constructur
VM        = visual memory
AM        = audio memory
KM        = kinesthetic memory

Tulisan ini merupakan lanjutan dari catatan saya terdahulu yang berjudul     :             "MENCERMATI PERANAN SEORANG FASILITATOR". Pada uraian saya dalam catatan tersebut, dari berbagai pendapat tentang peran fasilitator, tampak ada kesamaan penegasan khususnya tentang bahasa tubuh. Dalam komunikasi dengan orang lain kita menggunakan bahasa verbal dan bahasa non verbal (bahasa tubuh). Yang penting kita cermati, kenyataan menunjukkan bahwa justru bahasa tubuh ini memiliki pengaruh yang jauh lebih besar daripada bahasa verbal (kata-kata). Secara ilmiah hal ini telah diteliti oleh Albert Mehrabian, seorang psikolog dari Amerika, dan hasil penelitiannya menunjukkan peran bahasa non verbal sangat besar dalam komunikasi yaitu sebanyak 93 % yang terdiri dari bahasa tubuh 55 % dan intonasi    38 %, sementara kata- kata (verbal) hanya memiliki pengaruh sebanyak 7 %.   

16 November, 2010

MENCERMATI PERANAN SEORANG FASILITATOR


Berikut saya coba uraikan beberapa catatan saya terkait dengan peranan seorang fasilitator dalam sebuah pelatihan pengembangan SDM, khususnya yang pelatihan dinamika kelompok atau outbound dan sejenisnya. Secara umum keberhasilan sebuah pelatihan bertajuk dinamika kelompok, ditentukan oleh banyak faktor, antara lain persiapan, materi yang disajikan, waktu pelaksanaan, lokasi, situasi dan kondisi lingkungan, sarana dan prasarana, konsumsi, dan yang tidak kalah penting adalah peran seorang fasilitator, yang oleh sebagian orang disebut dengan trainer, instruktur atau pemimpin kegiatan. Saya lebih suka dengan istilah fasilitator, tetapi istilah bukan masalah tentunya. Dibawah ini, saya akan banyak menguraikan peranan seorang fasilitator, yang dihimpun dari berbagai sumber ataupun penulis buku. Kalau anda seorang trainer, perhatikan tugas trainer dan prinsip training seperti dibawah ini.  

12 November, 2010

FENOMENA HYPNOSIS


Pikiran Sadar dan Pikiran Bawah Sadar


 Secara umum kita mengenal dua jenis pikiran, yaitu pikiran sadar dan bawah sadar. Hal ini perlu saya uraikan terlebih dahulu, karena dalam hypnosis kita akan banyak bermain atau melakukan penerobosan ke pikiran bawah sadar seseorang. Deikman (dalam Atkinson, 2005) menjelaskan hal ini. Menurutnya terdapat dua jenis kesadaran, yaitu : kesadaran pasif, dimana seseorang bersikap menerima apa yang terjadi pada saat itu dan kesadaran aktif, yang menitikberatkan pada inisiatif dan mencari, atau merencanakan berbagai kemungkinan dimasa depan. Pikiran bergerak melalui kedua jalur kesadaran ini dan di dalam kedua jalur ini pula alur berpikir sangat dekat dengan kesadaran. 

11 November, 2010

CARA SEDERHANA MELATIH KONSENTRASI


Banyak orang mengatakan sulit untuk konsentrasi. Apakah anda termasuk salah seorang yang mengatakan sulit tersebut? Entahlah. Yang jelas dibawah ini adalah beberapa cara sederhana yang dapat digunakan untuk melatih konsentrasi. Boleh dicoba. 
Mulailah dengan mencari tempat yang nyaman dan duduklah dengan rileks.
1.Cara Pertama
a.Pejamkan mata anda dengan lembut.
b.Mulailah berhitung dengan tenang dari 1 sampai 200 (1 – 2 – 3 – 4 – dst).
c.Sebutlah setiap angka setiap anda hembuskan napas, itulah jarak setiap angka.
d.Latihan ini bisa anda lakukan beberapa kali dalam sekali duduk rileks.

08 November, 2010

DÉJÀ VU, PENGALAMAN BARU ATAU PERISTIWA LAMA

Ketika kita merasakaan seolah-olah pernah mengalami atau melihat suatu situasi atau peristiwa, dan sensasi emosi kita cukup intens merasakannya dan kita sungguh tidak dapat mengingat kapan, dimana dan bagaimana pengalaman itu terjadi, sebagaimana yang ditanyakan seorang teman (Mu-adi Cool) di Komunitas Bawah Sadar, dikenal dengan istilah 'deja vu'. Dan menurut para pakar, sekurang-kurangnya 70 % populasi penduduk bumi pernah mengalami fenomena déjà vu. Kata 'deja vu' berasal dari bahasa Perancis yang secara harafiah mengandung makna 'pernah melihat'. Fenomena déjà vu pertama kali ditemukan oleh Emile Boirac. Menurut Kamus Psikologi (J.P. Chaplin), déjà vu adalah ilusi seperti sudah kenal atau sudah akrab ditengah suatu tempat yang sama sekali asing; timbulnya peristiwa ini diyakini orang sebagai akibat adanya isyarat yang sudah dikenali, namun ada didalam sub-ambang kesadaran.
Selanjutnya fenomena ini banyak menarik minat para ahli untuk melakukan penelitian.

BAHAN AJAR BINA SUASANA PELATIHAN GANISPHPL


BAB I
PENDAHULUAN

A.  LATAR BELAKANG

Pendidikan dan Pelatihan adalah sebuah kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap peserta melalui kegiatan belajar mengajar. Didalam sebuah Pendidikan dan Pelatihan, penyajian materi atau bahan ajar "Bina Suasana Pelatihan" dilakukan pada sesi pertama dengan dengan tujuan menyiapkan atau mengkondisikan peserta supaya siap, aktif dan bersemangat dalam mengikuti Pendidikan dan Pelatihan, mencairkan kebekuan diantara peserta dan mengarahkan peserta untuk dapat mengenal satu sama lain sehingga pada akhirnya dapat bekerjasama dan saling mendukung satu sama lain.

OUTBOUND AMPUN-AMPUNAN


Seorang sahabat mengirimkan pesan pendek yang urusannnya bisa menjadi panjang. Pesannya, apakah  saya bisa memberi inspirasi suatu outbound dengan teaching point "pengampunan?" nah pendek khan pesannya. Tetapi mengapa bisa menjadi panjang urusannya? Karena "pesanan" tersebut unik sekaligus menantang. Pesanan yang sudah sangat jamak misalnya Outbound ber"teaching point" kepemimpinan atau teamwork, demikian juga jika untuk menjalin persatuan dan kesatuan, tapi "pengampunan" ya ampuuunnn. Untunglah beberapa hari saya mencari inspirasi, ada yang nyangkut di kepala ini, hal yang membuat urusan menjadi pendek sekarang. Apa artinya itu? Artinya yha saya akan jelaskan seperti apa gerangan outbound pengampunan itu, jelas? Lha jelas dari mana, wong penjelasannya saja belum diberikan, Ow ow…

MENGGUNAKAN KEKUATAN PIKIRAN BAWAH SADAR UNTUK MEMILIH PELUANG KERJA



"Selamat ! Anda beruntung telah memilih untuk membaca catatan ini !"
Dalam kehidupan sehari-hari, pada setiap desahan napas dan derap langkah seringkali kita dihadapkan pada banyak pilihan. Sampai-sampai ada orang yang mengatakan bahwa hidup itu sendiri adalah sebuah pilihan. Apapun pilihan hidup kita atau apapun yang kita pilih dari berbagai alternatif pilihan yang berserakan dihadapan kita atau bahkan yang disuguhkan dengan manis dihadapan kita, sejatinya kita berani menentukan pilihan dan berani bertanggung jawab secara dewasa atas setiap konsekuensi dari pilihan itu, termasuk diadalamnya dengan ikhlas menerima resiko terburuk dari setiap pilihan itu, yang kadangkala seperti mengunyah dan menelan empedu, bisa jadi juga pilihan kita menggoreskan sembilu dihati kita, dan tidak jarang pilihan kita berdampak buruk tidak hanya pada kita, tetapi juga pada keluarga maupun lingkungan dimana kita berada. Kalau sekedar berani memilih diantara banyak pilihan, barangkali kita dapat melakukannya dengan gagah. Tetapi justru yang sering kita alami adalah kita bingung dan sulit menentukan pilihan, bisa jadi karena kita belum memiliki cara memilih yang tepat atau bahkan kita belum memiliki cukup informasi tentang pilihan kita. 


TIDUR, MIMPI DAN BAWAH SADAR, APA HUBUNGANNYA ?


Banyak diantara kita yang seringkali penasaran dengan mimpinya sendiri, lalu berusaha kesana dan kemari mencoba mencari apa makna yang terkandung dibalik mimpi. Tetapi ada juga yang bersikap biasa-biasa saja walau sebenarnya dalam tidur malamnya dia telah memimpikan sesuatu yang 'luar biasa'. Ada yang berkomentar, "Akh, apalah artinya sebuah mimpi? Mimpi kan hanyalah sekedar bunga tidur!" Catatan ini tak hendak mengurai makna mimpi, tetapi sekedar mencoba menjawab pertanyaan seorang sahabat (Elida Fitri) di forum diskusi group Komunitas Bawah Sadar, tentang bagaimana sebenarnya mekanisme mimpi, atau secara sederhana bagaimana mimpi itu terjadi saat seseorang sedang tidur serta apakah mimpi itu terjadi karena alam pikir kita yang tak terlampiaskan. Saya bukanlah seorang penafsir mimpi, maka barangkali dalam catatan ini saya hanya sekedar membagi apa yang saya pahami secara scientific tentang tidur, mimpi dan bawah sadar, sejauh proses pembelajaran saya.

GAME 9 TITIK DAN AKSI PERAMPOKAN


Membaca judul tulisan ini, mungkin yang pertama kali muncul dalam pikiran anda adalah, apa pula hubungan antara sebuah  game atau permainan dengan peristiwa perampokan. Tulisan ini tak hendak mencari hubungan ataupun pengaruh secara statistik antara sebuah jenis permainan dengan berbagai aksi perampokan yang sedang marak di tanah air, juga bukan untuk mengurai secara detail bagaimana proses kognitif yang terjadi dalam diri para perampok sehingga mereka dapat melakukan sebuah perampokan, tetapi tulisan kecil ini hanya ingin menyajikan perspektif lain dari peristiwa perampokan dan bagaimana penulis melihatnya melalui kacamata satu jenis permainan kreatifitas. Tetapi sebelumnya, baik juga jika cermati beberapa data terkait berbagai peristiwa perampokan tersebut. Minggu-minggu terakhir ini, berbagai media secara aktif mengangkat dan memberitakan berbagai peristiwa perampokan ditanah air. 

PERMAINAN, SEBUAH BENTUK PENDIDIKAN KARAKTER



Dalam rangka Upgrading Personil Komisi Kepemudaan Keuskupan Agung Medan, (Sabtu, 7 Agustus 2010) saya mengikuti pelatihan menjadi fasilitator outbound dengan fasilitatornya seorang teman penulis buku "Merancang Outbound Training Profesional", Mas Agus (Agustinus Susanta). Mantap! Itulah kesan pertama saya saat mencermati lembaran-lembaran modul pelatihannya. Hari ini saya membaca salah satu kutipan favorit pada profilnya difacebook, "Manusia berhenti bermain bukan karena tua, namun manusia menjadi tua karena berhenti bermain".  Catatan kecil ini sebuah refleksi saya tentang permainan. Manusia memang homo ludens, makhluk yang senang bermain. Maka, ketika kita tawarkan sebuah permainan dalam situasi apapun, biasanya setiap orang akan memberikan respon yang positif. Bermain memanglah telah menjadi sebuah bentuk ekspresi diri yang paling lengkap yang pernah dikembangkan manusia.