SELAMAT DATANG

Terima Kasih dan Selamat Datang di Bung Joss.

Ini adalah media pembelajar. Anda bisa belajar dan sekaligus anda juga bisa mengajar.

Itulah esensi sebuah semangat berbagi yang coba saya kembangkan di blog ini.

Akhirnya, semoga blog ini berarti bagi anda dan saya. Terima kasih.

Salam Joss....

12 November, 2010

FENOMENA HYPNOSIS


Pikiran Sadar dan Pikiran Bawah Sadar


 Secara umum kita mengenal dua jenis pikiran, yaitu pikiran sadar dan bawah sadar. Hal ini perlu saya uraikan terlebih dahulu, karena dalam hypnosis kita akan banyak bermain atau melakukan penerobosan ke pikiran bawah sadar seseorang. Deikman (dalam Atkinson, 2005) menjelaskan hal ini. Menurutnya terdapat dua jenis kesadaran, yaitu : kesadaran pasif, dimana seseorang bersikap menerima apa yang terjadi pada saat itu dan kesadaran aktif, yang menitikberatkan pada inisiatif dan mencari, atau merencanakan berbagai kemungkinan dimasa depan. Pikiran bergerak melalui kedua jalur kesadaran ini dan di dalam kedua jalur ini pula alur berpikir sangat dekat dengan kesadaran. 
James K. Van Fleet juga menegaskan hal yang sama. Anda memiliki dua pikiran, yaitu pikiran sadar dan pikiran bawah sadar. Pikiran sadar anda menggunakan logika, deduksi dan nalar untuk mencapai konklusi dan membuat keputusan. Pilihan hidup anda, keputusan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu dibuat oleh pikiran sadar anda, bukan oleh pikiran bawah sadar anda. Pikiran bawah sadar tidak berpikir atau bertindak atas kemauannya sendiri atau inisiatifnya sendiri. Tujuan pokoknya adalah mencapai sasaran yang telah ditentukan oleh pikiran sadar anda (Van Fleet, 1996).
Jika anda memberikan kepada pikiran bawah sadar anda sasaran yang spesifik, objektif dan konkret untuk dicapai, dia pasti akan berusaha keras mendapatkan semuanya bagi anda. Lebih lanjut Van Fleet juga menjelaskan tentang tiga jenis penyimpanan ingatan yang berbeda didalam pikiran bawah sadar :
o    Penyimpanan eksperensial, berasal dari segala sesuatu yang pernah terjadi pada diri anda, segala sesuatu yang pernah diceritakan kepada anda, segala sesuatu yang pernah anda lihat, dengar, cium atau cicipi. Ingatlah juga bahwa pengalaman membayangkan sesuatu dianggap sebagai sesuatu yang nyata oleh pikiran bawah sadar anda, sama seperti kejadian sesunggguhnya yang pernah terjadi. Ini disebabkan karena pikiran bawah sadar tidak bisa membedakan antara kenyataan dan khayalan.
o    Penyimpanan kata, berasal dari segala sesuatu yang  telah anda baca atau pelajari dan pemahaman anda tentang arti dari setiap kata-kata tersebut.
o    Penyimpanan sikap atau konsepsi, merupakan penafsiran pikiran bawah sadar terhadap dua system penyimpanan yang pertama. Misalnya, jika seseorang menjelaskan tentang burung kepada anda, tapi tidak pernah menyebut kata yang sebenarnya, yaitu burung, anda masih bisa mengetahui apa yang sebenarnya sedang dibicarakannya (Van Fleet, 1996).

Dengan demikian maka penggunaan kata-kata negasi dalam hypnosis    (misalnya : tidak, jangan, dilarang, tak pernah dan gagal), tidak akan dapat memprogram kembali pikiran bawah sadar anda, walaupun anda berusaha menggunakannya secara positif. Gunakan kata-kata positif untuk memprogram pikiran bawah sadar anda. Harus diakui bawah dalam hypnosis, kekuatan kata-kata sungguh besar pengaruhnya, agar subjek dapat menjalankan sugesti yang kita berikan. Pikiran bawah sadar tidak mengenal kata-kata negasi. Misalnya ketika anda memberi sugesti kepada subjek yang mengalami ketakutan pada ketinggian, seorang hypnotis harus menggunakan script sebagai berikut :

Ya, mulai sekarang anda adalah seorang yang berani pada ketinggian…... Bagi anda ketinggian itu adalah sebuah keadaan yang dalam hidup anda, seringkali dihadapi….

Bukan malah menggunakan script:

Ya mulai sekarang, anda tidak takut lagi dengan ketinggian…
Kalau demikian script-nya, justru yang ditangkap pikiran bawah sadar subjek adalah ‘takut pada ketinggian’.

Tentang pikiran bawah sadar, ada pendapat yang menjelaskan pikiran bawah sadar dengan istilah servo-mechanism (mekanisme kontrol otomatis) yang terdiri dari otak dan system syaraf, yang digunakan dan diarahkan oleh pikiran. (Maltz, 2004). Menurut Maltz, pikiran manusia yang mengoperasikan mesin pencapai sasaran yang otomatis. Mekanisme kreatif ini bekerja secara otomatis untuk mencapai sasaran-sasaran sukses dan kebahagiaan, atau kegagalan dan ketidakbahagiaan, tergantung pada sasaran-sasaran yang anda tetapkan baginya. Berilah dia sasaran sukses, maka ia berfungsi sebagai ‘Mekanisme Sukses’. Berilah dia sasaran-sasaran negatif, maka ia akan berfungsi sebagai ‘Mekanisme Kegagalan’, demikian Maltz menegaskan.

Apapun istilah orang tentang pikiran bawah sadar, yang penting substansinya tidak jauh berbeda. Lebih lanjut Maltz mengatakan bahwa terdapat empat langkah atau tingkatan dalam pembelajaran, yang berkaitan dengan pikiran sadar dan bawah sadar :
1.     Ketidak-kompetenan di Bawah Sadar.
Anda tidak tahu, apa yang belum anda ketahui.
2.     Ketidak-kompetenan di Sadar.
Anda sadar tentang apa yang sulit bagi anda.
3.     Kompetensi Sadar
Anda mampu melakukannya, tetapi anda masih melakukannya dengan cara yang sulit, mengandalkan pikiran sadar, mungkin juga kemauan.
4.     Kompetensi Bawah Sadar, membuat yang tadinya sulit menjadi otomatis.


Hypnosis
Dalam hidup sehari-hari, kebanyakan dari masyarakat kita salah kaprah dalam menggunakan istilah hypnosis dan hypnotis. Mungkin secara gamblang dapat saya katakan disini bahwa hypnotis adalah pelaku atau praktisi hypnosis. Sementara hypnosis adalah sebuah metode membawa orang kedalam pikiran bawah sadarnya. Hypnosis berasal dari bahasa Yunani, “hypnos” yang berarti tidur. Ada banyak batasan yang diberikan para ahli tentang hypnosis. Menurut Dr. Bruce Goldberg (2007), hypnosis adalah keadaan konsentrasi terfokus dan relaksasi yang alamiah. Hypnosis adalah cara merelaksasi dan mengesampingkan pikiran sadar (conscious mind), sekaligus menggerakkan pikiran bawah sadar (unconscious mind).
Menurut Milton H. Erickson (Dalam Antoni Ariesta, 2008), hypnosis adalah suatu metode berkomunikasi secara verbal maupun non verbal yang persuasif dan sugestif kepada seorang klien. Menurut Kamus Lengkap Psikologi yang disusun J.P. Chaplin, hypnosis adalah suatu keadaan mirip tidur, ditimbulkan oleh seorang ahli hipnotis, dan dicirikan dengan sugestibilitas yang semakin meninggi. Oleh sebab itulah maka pribadi yang terhypnosis memperlihatkan kesediaan menerima yang ekstrim terhadap sugesti-sugesti yang diberikan oleh ahli hypnosis. Dibawah ini disajikan beberapa definisi hypnosis yang disarikan oleh Adi W. Gunawan :
1.     Hypnosis adalah suatu kondisi dimana perhatian menjadi sangat terpusat sehingga tingkat sugestibilitas meningkat sangat tinggi;
2.     Hypnosis adalah seni komunikasi untuk mempengaruhi seseorang sehingga mengubah tingkat kesadarannya, yang dicapai dengan cara menurunkan gelombang otak;
3.     Hypnosis adalah seni eksplorasi alam bawah sadar;
4.     Hypnosis adalah kondisi kesadaran yang meningkat;
5.     Hypnosis adalah suatu kondisi pikiran yang dihasilkan oleh sugesti (Gunawan, 2007).
Atkinson (2005) menjelaskan, bahwa kondisi hypnotic dapat digambarkan sebagai keadaan yang sangat responsif pada seorang subjek yang disebabkan oleh seorang ahli hypnotism. Berikut beberapa ciri kondisi hypnotic menurut Atkinson :
o    Tidak adanya rencana. Seorang subjek yang telah terhipnosis dengan mendalam tidak akan merencanakan suatu aktifitas dan lebih cenderung menunggu apa yang akan dianjurkan oleh ahli hipnotis.
o    Perhatian dibagi-bagi lagi dan menjadi lebih selektif dari biasanya. Seorang subjek yang diperintahkan hanya untuk mendengarkan suara ahli hipnotisme akan mengabaikan suara lain diruang itu.
o    Fantasi yang dalam/kaya siap dibangkitkan. Subjek akan menemukan dirinya menghayati setiap pengalaman pada tempat dengan tidak memandang waktu dan jarak.
o    Pengujian kenyataan berkurang dan distorsi kenyataan diterima. Subjek dapat menerima berbagai pengalaman halusinasi tanpa kritik (misalnya berbicara dengan seseorang yang dihalusinasi yang dianggap sedang duduk dikursi kosong) dan tidak akan mengecek untuk membuktikan apakah pengalaman tersebut nyata atau tidak.
o    Kemampuan menerima sugesti meningkat. Seorang subjek harus menerima sugesti supaya dapat dihipnosis, tetapi apakah kemampuan menerima sugesti meningkat dibawah pengaruh hypnosis adalah masalah yang masih diperdebatkan. Penelitian yang cermat menemukan peningkatan kemampuan menerima sugesti terjadi sesudah induksi hipnotik, walaupun tidak sebesar yang diperkirakan. (Ruch, Morgan dan Hilgard, 1973)
o    Amnesia pasca hipnotik sering terjadi. Bila diperintahkan untuk melupakan, seorang subjek hipnotik yang sangat responsif akan melupakan semua atau sebagian besar dari hal-hal yang terjadi selama waktu hipnotik. Bila suatu sinyal pelepasan yang sudah diatur sebelumnya diberikan, ingatan tetap tersimpan.

Dalam pengaruh hypnosis, terjadi semacam pemisahan kesadaran (Hilgard, 1997,  dalam Atknison, 2005). Respon hypnosis yang meliputi timbul atau hilangnya kendali atas setiap gerakan, distorsi ingatan melalui amnesia pasca hypnosis, regresi umur dan halusinasi positif  dan negatif, adalah salah satu penggunaan hypnosis yang bermanfaat dalam perawatan luka bakar, dalam kebidanan, kedokteran gigi dan operasi.
Disamping itu, menurut Hisyam A. Fachri dari Jasa Psikologi Indonesia/JASPI (2008), hypnosis adalah suatu kondisi pikiran saat fungsi analisis logis pikiran direduksi sehingga memungkinkan individu  masuk kedalam kondisi bawah sadar (sub conscious/unconscious).
Sedangkan menurut Antoni Ariesta (2008), hypnosis adalah sebuah metode komunikasi persuasif yang bertujuan untuk mempengaruhi keadaan kesadaran seseorang dari kondisi normal (kesadaran aktif) kepada kondisi hypnosis (kesadaran pasif). Pada kondisi hypnosis, seseorang cenderung lebih sugestif dan siap menerima berbagai informasi baru dalam berbagai bentuk, baik itu dalam bentuk visual, auditori maupun kinestetik.
Perlu dijelaskan disini juga tentang sejauh mana perilaku individu dipengaruhi oleh pikirannya. Secara statistik, 12 % perilaku manusia dikendalikan oleh pikiran sadarnya dan 88 % dikendalikan oleh pikiran bawah sadarnya. Nah, hebat kan pikiran bawah sadar kita? Mengapa kita tidak memanfaatkan kekuatan pikiran bawah sadar kita yang demikian besar bagi kepentingan kebahagian dan ketentraman kita ? Pikiran bawah sadar merupakan sebuah memory bank, atau biasa disebut juga dengan long term memory (memori jangka panjang), yang menyimpan berbagai pengalaman empiris dan induktif yang kemudian membentuk believe system (system kepercayaan) dan self image (citra diri). Perilaku kita akan sangat dipengaruhi oleh believe system dan self image tersebut. Dalam konteks ini, believe system dapat dikatakan sebagai sebuah gugusan nilai-nilai kehidupan, prinsip dan kepercayaan seseorang yang terbentuk sebagai akumulasi dari internalisasi setiap stimulus eksternal berupa informasi, kejadian, peristiwa, pelajaran dan pengalaman hidup.
Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa konsep dasar hypnosis adalah sebagai berikut : seseorang dengan perilaku awal “A” setelah melewati proses hypnosis (saat masuknya sugesti atau saran-saran yang akan menjadi nilai baru) akan memunculkan perilaku “B” jika pada proses hypnosis, sugesti yang diberikan adalah perilaku “A” telah menjadi perilaku “B”. Dalam proses hypnosis, kondisi ‘normal state’ dibawah ke kondisi ‘hypnosis state’ saat individu akan cenderung lebih sugestif. Proses hypnosis dilakukan dengan cara merubah fokus dari fokus eksternal ke fokus internal. (Yoseph Tien)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar