SELAMAT DATANG

Terima Kasih dan Selamat Datang di Bung Joss.

Ini adalah media pembelajar. Anda bisa belajar dan sekaligus anda juga bisa mengajar.

Itulah esensi sebuah semangat berbagi yang coba saya kembangkan di blog ini.

Akhirnya, semoga blog ini berarti bagi anda dan saya. Terima kasih.

Salam Joss....

18 April, 2012

GAYA BELAJAR VISUAL

Modalitas dan gaya belajar ini mengakses citra visual yang diciptakan maupun yang diingat. Warna, hubungan, ruang, potret mental dan gambar menonjol dalam modalitas ini. Berikut adalah cirri modalitas gaya belajar visual :  

Fisiologi :
  • Gerakan bola mata ke atas
  • Bernapas dengan pernapasan dada
  • Nada suara tinggi
  • Napas pendek/dangkal dan cepat
  • Mengakses informasi dengan melihat ke atas
  • Tempo bicara cepat
  • Pandangan muka ke atas
  • Tangan bergerak di atas dada
  • Postur atas dan tegak
  • Kata-kata yang sering dipakai oleh orang visual adalah “melihat, memandang, menonton, fokus”.
  • Bahasa yang digunakan, misalnya “Saya dapat melihat maksud anda”, “Ini kelihatannya bagus”, “Dapatkah anda bayangkan?”, “Hal ini tampaknya cukup rumit”, “Saya mendapatkan gambarannya” atau “Kelihatannya benar”.
  • Teratur memperhatikan segala sesuatu dan menajga penampilan.
  • Dalam keadaan santai, mereka biasanya lebih menyukai kegiatan menonton film, video, pergi ke bioskop atau membaca buku.
  • Dalam berkomunikasi, mereka senang berbicara dengan tatap muka.
  • Suka memperhatikan gerak-gerik lawan bicara.
  • Bicara cepat, berapi-api melalui gambar yang ada dalam bayangannya, kurang menyukai dalam hal mendengar orang lain berbicara.
  • Kebanyakan mereka melupakan nama orang yang ditemui, tetapi ingat pada wajahnya.
  • Ketika sedang tidak ada kegiatan, mereka senang mengamati sesuatu atau seseorang.
  • Berpenampilan rapi dan bersih.
  • Bidang pekerjaan yang sesuai dengan orang visual adalah konseptor, perencana dan arsitektur.

Karakteristik :

  • Kata-kata yang sering dipakai oleh orang visual adalah “melihat, memandang, menonton, fokus”.
  • Bahasa yang digunakan, misalnya “Saya dapat melihat maksud anda”, “Ini kelihatannya bagus”, “Dapatkah anda bayangkan?”, “Hal ini tampaknya cukup rumit”, “Saya mendapatkan gambarannya” atau “Kelihatannya benar”.
  • Teratur memperhatikan segala sesuatu dan menajga penampilan.
  • Dalam keadaan santai, mereka biasanya lebih menyukai kegiatan menonton film, video, pergi ke bioskop atau membaca buku.
  • Dalam berkomunikasi, mereka senang berbicara dengan tatap muka.
  • Suka memperhatikan gerak-gerik lawan bicara.
  • Bicara cepat, berapi-api melalui gambar yang ada dalam bayangannya, kurang menyukai dalam hal mendengar orang lain berbicara.
  • Kebanyakan mereka melupakan nama orang yang ditemui, tetapi ingat pada wajahnya.
  • Ketika sedang tidak ada kegiatan, mereka senang mengamati sesuatu atau seseorang.
  • Berpenampilan rapi dan bersih.
  • Bidang pekerjaan yang sesuai dengan orang visual adalah konseptor, perencana dan arsitektur.

Strategi Mengajar
  • Menggunakan media kerts tulis dengan tulisan atau tinta berwarna daripada papan tulis.
  • Mendorong siswa untuk menggambarkan informasi dengan menggunakan diagram dan warna.
  • Beri kode warna untuk bahan pelajaran dan sebaiknya dorong siswa untuk mencatat aneka warna.
  • Mengingat dengan gambar, lebih suka membaca daripada dibacakan.
  • Membutuhkan gambaran, tujuan menyeluruh, menagkap detail dan mengingat apa yang dilihat.
  • Suka membuat coretan-coretan.
  • Gerakan tubuh/body languange
  • Buku, majalah
  • Grafik, diagram
  • Peta pikiran/mind maping
  • Visualisasi
  • OHP/LCD Projector
  • Poster/leaflet
  • Flow chart
  • Highlighting (memberi warna pada bagian yang dianggap penting)
  • Kata-kata kunci yang dipajang disekeliling kelas
  • Tulisan dengan warna yang menarik
  • Model/peralatan.

GAYA BELAJAR AUDITORI

Gaya belajar  ini mengakses segala bunyi dan kata. Musik, nada irama, rima, dialog internal dan suara menonjol. Berikut ciri modalitas gaya belajar auditori :  

Fisiologi
  • Gerakan bola mata sejajar telinga.
  • Napas merata di daerah diagfragma.
  • Suara jelas dan kuat, sedang, mengalun dan memiliki ritme.
  • Bicara sedikit lebih lambat dari orang visual.
  • Mengakses in formasi dengan menengadakan kepala.
  • Pandangan muka ke depan.
  • Postur tubuhnya datar seimbang.
  • Peka akan fungsi pendengarannya.
   
Karakateristik
  • Perhatian mudah terpecah.
  • Berbicara dengan pola berirama.
  • Belajar dengan cara mendengarkan.
  • Ketika membaca suka menggerakkan bibir atau bersuara.
  • Berdialog secar internal dan eksternal.
  • Berpartisipasi dalam diskusi dan debat.
  • Membaca teks dengan suara keras.
  • Menciptakan music jingle untuk meningkatkan daya ingat.
  • Kata-kata yangs erring dipakai orang auditori, yaitu mendengar, melengking, tersedu, gembira, meliuk-liuk.
  • Kalimat yang digunakan misalnya, “Saya mendengar apa yang kamu katakan”, “Ini masih kurang terdengar dengan jelas”, “Hal itu terdengar menarik”, “Suaranya melengking dan nyaring”.
  • Dalam keadaan santai, mereka biasanya lebih menyukai mendengarkan musik.
  • Biasanya agak kurang memperhatikan laan bicaranya, dia hanya mendengar suara lawan bicaranya. Oleh karena itu mereka lebih senang berbicara melalui telpon.
  • Mereka sangat menikmati pembicaraan dengan orang lain.
  • Kebanyakan mereka melupakan wajah orang yang ditemui, tetapi mengingat namanya.
  • Bidang pekerjaan yang sesuai untuk orang auditori adalah pembawa acara, presenter, pembicara dan penyanyi.
   
Strategi Mengajar
  • Suara yang jelas dengan intonasi yang terarah dan bertenaga.
  • Gunakan variai vocal (perubahan nada, kecepatan dan volume).
  • Gunakan pengulangan dan mintalah siswa menyebutkan kembali konsep pelajaran.
  • Gunakan musik sebagai aba-aba untuk memulai kegiatan rutin.
  • Membaca dengan keras
  • Menggunakan pembicara tamu
  • Sesi tanya jawab
  • Rekaman ceramah/kuliah
  • Diskusi dengan teman
  • Belajar dengan mendengarkan atau menyampaikan informasi
  • Kuliah
  • Permainan peran (role play)
  • Teknik Mnemonics
  • Musik
  • Kerja kelompok.

GAYA BELAJAR KINESTETIK

Modalitas atau gaya belajar kinestetik mengakses segala jenis gerak dan emosi. Gerakan, koordinasi, irama, tanggapan emosional dan kenyamanan fisik menonjol. Berikut ciri modalitas gaya belajar kinestetik :  

Fisiologis
  • Gerakan bola mata kearah bawah.
  • Pernapasan perut dan dalam.
  • Suara cenderung berat, lambat, dalam dan ada jeda.
  • Banyak menggunakan gerakan/ bahasa tubuh.
  • Mengakses informasi sambil melihat ke bawah.
  • Postur tubuh cenderung ke bawah dan menunduk.

Karakteristik
  • Menyentuh orang yang berdiri berdekatan.
  • Belajar dengan melakukan.
  • Menunjuk tulisan saat membaca.
  • Kata-kata yang sering dipakai oleh orang kinestetik adalah merasa, halus atau kasar, berat atau ringan, menangani atau melangkah, mengingat sambil berjalan.
  • Kalimat yang biasanya digunakan misalnya, “Ini rasanya kurang pas”, “Ini rasanya masih kurang jelas”,  “Suasana di tempat ini terasa segar”.
  • Dalam berkomunikasi biasanya senang dengan melakukan sesuatu.
  • Dalamkeadaan santai mereka biasanya lebih menyukai games dan berolahraga.
  • Mereka berbicara agak lambat, lebih menggunakan bahasa tubuh, gesture dan ekspresi.
  • Dalam keadaan tidak ada kegiatan mereka cenderung gelisah.
  • Bidang pekerjaan yang sesuai dengan orang kinestetik adalah pelukis, pemahat, koki dan atlit.

Strategi Mengajar
  • Keterlibatan fisik.
  • Gunakan alat bantu saat mengajar untuk menimbulkan rasa ingin tahu dan menekankan konsep.
  • Ciptakan simulasi konsep agar siswa mengalaminya.
  • Peragakan konsep sambil memberi kesempatan kepada siswa untuk mempelajari langkah demi langkah.
  • Ijinkan siswa berjalan-jalan di dalam kelas.
  • Ceritakan pengalaman pribadi mengenai wawasan belajar dan doronglah siswa untuk mengalaminya.
  • Meniru adegan atau demonstrasi.
  • Field trip.
  • Membuat model.
  • Memainkan peran/skenario.
  • Highlighting.
  • Tick It.
  • Berjalan.
  • Membuat peta pikiran.
  • Berjalan-jalan ketika sedang membaca.
  • Menggunakan gerakan tubuh untuk menjelaskan sesuatu.